SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran

PROGRAM AKPK

Menyambut Hari Santri Nasional (HSN) di Purwakarta, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika membuat sebuah terobosan. Terobosan ini adalah dengan memberikan ekstrakurikuler pembelajaran kitab-kitab kuning tingkat tinggi bagi pelajar.

"Jadi meski para pelajar ini bersekolah di lembaga pendidikan yang non ibtidaiyah atau tsanawiyah, tetapi bisa juga dianggap santri. Karena nanti akan ada ‎pengajaran seusai jam pelajaran tentang pemahaman kitab-kitab kuning," kata Anne di sela peringatan Hari Santri Nasional di Komplek Setda Kabupaten Purwakarta, Senin 22 Oktober 2018.

Menurut Anne program tersebut akan dimulai pada tahun 2018 ini juga. Bahkan sudah dikerjasamakan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Kementrian Agama dan MUI.

"Hal ini untuk menanggulangi kurangnya jangkauan pendidikan dari madrasah yang ada di Purwakarta. Sehingga dengan pengajaran kitab kuning dan tafsir Alquran ini, diharapkan bisa menjadikan siswa-siswi di Purwakarta lebih paham agama. Khususnya Agama Islam," ujarnya.

Anne memaparkan, pada tahap dasar untuk tingkat SD dan Ibtidaiyah, pengajarannya masih pada seputar kitab Jurumiyah dan Safinatun Naja. Sementara untuk SMP dan sederajat, kitab yang dipelajari adalah Imriti dan Riyadul Badhi'ah.

"Tetapi jika ada siswa yang ternyata unggul, kita sediakan juga kelas khusus yang membahas kitab kuning dengan tingkatan lebih tinggi. Seperti‎ Alfiah, atau bahkan kitab-kitab hadis seperti hadis arbain Syaikh Nawawi," ucapnya.

Dengan begitu, tambah Anne, nantinya meski para pelajar di Purwakarta ini tidak belajar ke pesantren, mereka bisa dijuluki sebagai seorang santri.

"Kita pakai spirit santri bagi para siswa-siswi ini agar bisa lebih paham agama sejak dini. Sehingga terhindar dari aliran-aliran yang bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah," katanya.

Jadi penyejuk

Menghadapi tahun politik ini, Anne pun berpesan agar para santri bisa meredam gejolak politik yang ada. Caranya adalah dengan terus berdakwah untuk memberikan ketenangan bagi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.

"Santri ini adalah salah satu alasan mengapa Indonesia ini bisa merdeka. Bahkan Hari Santri Nasional ini kan dibentuk atas peringatan dibuatnya surat dari KH Hasyim Asyari untuk mempertahankan kemerdekaan. Jadi kita sebagai Bangsa Indonesia harus terus bersatu mempertahankan kemerdekaan dan perdamaian," katanya.

Ia menekankan agar santri-santri tersebut dibekali ilmu yang cukup untuk menghadapi perkembangan zaman. Jangan sampai santri-santri ini hanya pintar dalam ilmu Agama Islam saja.‎

"Santri harus paham teknologi, budaya, filsafat bahkan ke ilmu kedokteran. Jadi meski nantinya berbeda-beda profesi namun hatinya tetap santri," katanya.

Oleh karena itu Anne berharap para santri bisa menunjukkan kualitasnya dan berprestasi. Karena santri mempengaruhi masa depan bangsa.

"Kita semua ketahui Alm‎arhum Gus Dur merupakan seorang santri, beliau bisa menjadi Presiden RI," katanya.