Setiap individu dapat dipastikan memproduksi sampah setiap hari. Sampah yang dihasilkan setiap orang adalah sebanyak 1-2 liter per hari, dan 70-80% sampah kota merupakan bahan organik. Outerbridge, ed., 1991) dalam Lilis (2005), menyebutkan 80% dari sampah padat di Indonesia merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali.
Pengolahan sampah organik menjadi kompos telah banyak dilakukan dengan berbagai metode. Pengelolaan sampah yang efektif adalah dari unit terkecil penghasil sampah, yaitu dari rumah tangga. Untuk mempercepat pembuatan kompos diperlukan bioaktivator seperti Effective Microorganisms 4 (EM4) yang merupakan kultur campuran dalam medium cair berwarna coklat kekuningan, berbau asam dan terdiri dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi kesuburan tanah.
Sahwan dkk (2004) menguji komposter sederhana untuk skala rumah tangga dan memperoleh kompos dengan kualitas cukup baik. Proses pembuatan kompos dengan pembalikan sampah dan tanpa pembalikan relatif sama, berlangsung cukup baik. Lama proses pembuatan kompos tersebut 49 hari. Struktur kompos yang diperoleh dari komposter yang dilakukan pembalikan lebih hancur dibandingkan tanpa pengadukan. Penggunaan komposter cukup efektif untuk digunakan dalam mengkomposkan sampah kota.
Salah satu alternatif pembuatan komposter mini sederhana skala rumah tangga dapat dibuat dengan memanfaatkan barang bekas di sekitar rumah. Prinsipnya seperti dandang, ada saringan dan penutup.